Orang yang Membersihkan Rumah Saat Marah, Umumnya Punya 7 Kebiasaan Ini

Setiap individu memiliki cara unik menghadapi kemarahannya, bisa dengan memecahkan atau membanting barang, berdiam diri, menggunakan kata-kata kasar, hingga membersihkan rumah.

Bisa jadi tidak biasa ketika orang yang sedang marah malah senang membersihkan rumah, seperti dijelaskan dalam situs Klik Dokter pada Jumat (02/05), hal itu dapat ditempatkan sebagai bagian dari healthy anger atau kemarahann yang sehat.

Manfaat dari healthy anger adalah membantu diri untuk fokus terhadap penyelesaian masalah yang ada, karena biasanya saat marah seseorang bisa kehilangan atas kontrol terhadap dirinya sendiri.

Berdasarkan artikel di laman DM News pada Jumat (02/05), individu yang kebiasaan membersihkan rumah ketika sedang marah, umumnya memiliki delapan tanda karakteristik tertentu berikut:

1. Mampu menyalurkan emosi

Dimulai dengan menyapu lantai dapur sampai merapikan kembali rak buku. Mereka adalah individu yang menuangkan emosi mereka ke dalam berbagai aktivitas.

Apabila Anda menjumpai diri sendiri memegang sapu ketika kesal, ingatlah bahwa ini bukan sekadar tindakan acak, tetapi merupakan metode khusus untuk menyikapi kekacauan internal.

2. Perhatian terhadap detail

Untuk mereka, amarah bukan saja menghasilkan pembersihan tetapi juga meningkatkan kewaspadaan terhadap elemen-elemen detil. Mereka menyimak aspek-aspek kecil yang umumnya luput dari pengamatan.

Seperti debu di balik furnitur, noda pada tembok, dan bingkai foto yang sedikit miring. Merapikan setiap detail kecil ini memberikan rasa puas yang luar biasa.

Ini seperti kemarahan mereka dapat mempertajam fokus, serta mengubah mereka menjadi pembersih yang teliti.

3. Manfaat terapeutik

Saat kita merasa marah, tubuh memasuki fase "pertarungan atau kabur" dan menghasilkan adrenalin di dalam sistem tubuh.

Ledakan adrenalin ini menghasilkan dorongan energi yang harus dilepaskan. Membersihkan ruang menjadi jaluran ideal bagi energi tersebut. Mengatur ulang rumah merupakan kegiatan fisik yang melibatkan upaya dan fokus, sambil membantu kami melepaskan tenaga berlebih secara efektif.

Di samping itu, upaya membersihkan menciptakan dampak instan dengan menghasilkan area yang lebih bersih dan tertib. Ini memberikan perasaan keberhasilan serta kendali atas situasi, yang pada gilirannya dapat membantu meredam amarah.

4. Keinginan untuk kontrol

Saat hidup memunculkan situasi tak terduga kepada kita, sering kali rasanya sulit untuk tetap berkuasa. Akan tetapi, walaupun kita tidak bisa menentukan hal-hal di luar sana, satu-satunya hal yang masih mampu dikontrol ialah sekitar kita sendiri.

Saat marah, kamu akan mengatur semuanya, seperti menciptakan ruang yang rapi. Secara tidak langsung, emosi itu akan kembali secara teratur apalagi dengan melihat lingkungan yang bersih dan rapi.

5. Peningkatan efisiensi

Untuk mereka, amarah telah merubahnya menjadi sebuah alat membersihkan yang luar biasa efektif dan juga membantu dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang umumnya memerlukan waktu bertele-tele.

Sepertinya intensitas perasaannya diubah menjadi intensitas tindakan, yang juga memotivasi untuk mengakhiri suatu pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien.

6. Tenang dalam kekacauan

Mungkin terdengar tidak biasa, namun saat dilanda amarah, melakukan pembersihan rumah bisa menciptakan ketenangan. Anda mungkin mengira situasi kesal ini akan memicu keributan tambahan, tapi ternyata malah menjadi penyeimbang yang menenangkan.

Tindakan membersihkan secara fisikal, pergerakan yang konsisten, serta fokus yang diperlukan, semuanya bersatu untuk menghasilkan irama yang menyejukkan.

Walaupun kelihatannya kontradiktif, membersihkan diri ketika sedang marah ternyata bisa menghasilkan perasaan damai meski dalam situasi kacau.

7. Latihan kesadaran

Pengetahuan tentang perbuatan muncul secara keseluruhan dan berpartisipasi penuh di momen tersebut, meskipun sering kali disandingkan dengan kegiatan tenang seperti meditasi ataupun yogi.

Namun, membersihkan rumah pun dapat diartikan sebagai sebuah pengakuan. Saat merasa marah dan memulai pembersihan, Anda melepaskan emosi tak hanya lewat pergerakan tetapi secara total berpartisipasi dalam pekerjaan tersebut.

Anda mengamati tekstur spons, aroma sabun, dan bunyi mesin penyedot debu. Di samping itu, Anda juga fokus pada semua titik kotor dengan detil. Lewat metode ini, proses pembersihan berubah menjadi latihan kesadaran.