Kesempatan Terbuang: Jangan Lewatkan Manfaat Sayuran dan Serat bagi Kesehatan Anda!

Memelihara diet yang seimbang merupakan elemen pokok untuk menjalani gaya hidup sehat, meskipun kita cenderung mengabaikan kontribusi vital dari sayuran dan serat.

Banyak individu cenderung memusatkan perhatian mereka pada konsumsi protein dan karbohidrat, namun mengabaikan pentingnya serat yang memiliki dampak signifikan terhadap fungsi saluran pencernaan.

Dilansir dari laman YouTube Tirta PengPengPeng, pengalaman pribadi beliau menjadi pelajaran berharga tentang betapa krusialnya konsumsi sayur dan serat setiap hari.

Dalam video tersebut, Dr. Tirta menceritakan bagaimana selama dua bulan ia lebih banyak mengonsumsi protein dan mengabaikan sayur, yang berujung pada masalah pencernaan serius.

Dia hanya mengonsumsi mentimun sebagai satu-satunya sayur dalam dietnya, sedangkan nutrisi utamanya berasal dari daging merah dan putih.

Sehingga, dia mengalami konstipasi berat sampai defekasi disertai darah, yang pada akhirnya membuatnya sadar tentang kepentingan serat dalam diet hariannya.

Permasalahan pencernaannya yang dihadapi Dr. Tirta merupakan bukti langsung bahwa tubuh sungguh-sungguh mengharapkan serat guna memelihara kondisi sehat saluran cerna.

Keberadaan serat yang kurang bisa membuat feses jadi keras, susah untuk dibuang, serta berpotensi menimbulkan cedera pada rektum hingga pembengkakan wasir.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun protein penting untuk membangun otot, mengabaikan serat bisa berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

Mengapa Serat dan Sayur Sangat Penting?

1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Naskah tersebut bertindak sebagai pembersih bawaan untuk saluran pencernaan. Ini membantu dalam melembutkan kotoran, mengatur proses pembuangan tinja, serta mencegah konstipasi.

Apabila seseorang kurang serat, BAB dapat menjadi sakit dan berpotensi menimbulkan luka di area anus atau malah mengakibatkan hemoroid.

2. Menghindari Penyakit Kanker Kolon

Salah satu keuntungan utama dari konsumsi serat adalah kemampuannya untuk mendukung pencegahan kanker usus besar. Serat bekerja dengan menyapu bersih sisa-sisa makanan yang melekat pada dinding usus, yang mana hal ini dapat meminimalkan peluang pertumbuhan sel kanker.

Mengikuti diet yang kaya akan serat dapat mengurangi drastis peluang terjadinya kanker usus.

3. Menjaga Tingkat Glukosa dalam Darah

Serat punya fungsi signifikan dalam mengatur konsentrasi glukosa di dalam darah agar tetap terkendali. Konsumsi makanan dengan jumlah serat tinggi dapat menunda proses penyerapan gula ke dalam aliran darah, yang akhirnya mencegah kenaikan mendadak level gula darah. Hal ini bisa menghindari masalah seperti resistansi insulin serta pencegahan diabetes jenis 2.

4. Mengurangi Resiko Gangguan Jantung

Tak hanya baik untuk sistem pencernaan, serat juga berperan mengurangi tingkat kolesterol buruk (LDL) di dalam darah.

Ini berguna untuk menghindari pengendapan plak pada vena dan arteri yang bisa memicu kondisi kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.

5. Mendukung Rencana Penurunan Berat Badan dan Melangsingkan Tubuh

Makanan tinggi serat menyebabkan rasa kenyang bertahan lebih lama, yang pada gilirannya dapat menolong dalam pengendalian selera makan.

Hal ini sungguh membantu bagi orang-orang yang ingin mengontrol berat badan atau tengah melaksanakan rutinitas penurunan berat badan.

Berapa Kebutuhan Serat untuk Tubuh?

Menurut WHO, kebutuhan serat harian seseorang tergantung pada usia dan jenis kelamin.

Pria di bawah 50 tahun: 38 gram per hari

Wanita di bawah 50 tahun: 28 gram per hari

Laki-laki berusia lebih dari 50 tahun: 30 gram setiap harinya

Wanita berusia lebih dari 50 tahun memerlukan 21 gram setiap harinya.

Untuk mencapai target tersebut, seseorang perlu memakan kira-kira 2,5–3 kg tomat atau 2 kg bayam tiap harinya.

Apabila kesulitan untuk memakan dalam porsi banyak, lebih baik campurkan beraneka jenis sayuran sehingga keperluan serat masih bisa dipenuhi.

Berikut beberapa jenis sayur berfiber tinggi diantaranya:

Brokoli: Kaya akan serat serta mengandung banyak antioksidan

Kangkung mengandalkan kira-kira 2 gram serat dalam setiap 100 gramnya.

Bayam: Mendukung kelancaran sistem pencernaan dan tinggi akan kandungan zat besi

Wortel: Kaya akan serat dan bermanfaat bagi kesehatan mata

Selada: Kaya akan air dan serat yang bermanfaat bagi sistem pencernaan.

Di samping itu, buah-buahan seperti apel, pir, serta pisang memiliki kandungan serat yang bermanfaat bagi tubuh.

Habit Negatif yang Perlu Diabaikan

Banyak yang percaya bahwa makanan seperti terong goreng ataupun kol goreng masih termasuk dalam kategori hidangan sehat hanya karena berasal dari sayuran.

Sebenarnya, ketika dipanaskan untuk menggoreng, jumlah serat dalam makanan tersebut berkurang sementara kadar lemak jenuhnya bertambah, sehingga bisa menimbulkan kolesterol tinggi.

Pengonsumsian sayuran goreng harus dikekang untuk memastikan bahwa keuntungan dari serat tetap optimal.

Lebih baik tidak memasak sayuran terlalu lama karena panas berlebihan dapat menghancurkan kandungan gizinya.

Sayuran yang direbus terlalu lama bisa kehilangan banyak kandungan vitamin sehingga tidak lagi memberikan manfaat maksimal untuk tubuh.

Memastikan ada keseimbangan di antara asupan protein dan serat amatlah vital bagi kebugaran badan secara menyeluruh.

Jangan cuma mengandalkan makanan berprotein tinggi seperti daging saja, lupakan juga menyertakan sayuran dan serat dalam diet sehari-hari.

Sebaliknya, hal ini dapat menambah risiko mengalami konstipasi, defekasi berdarah, bahkan kondisi yang lebih parah seperti kanker usus.

Mulai biasakan diri untuk menambahkan sayuran ke semua hidangan makan Anda. Hindari pola diet yang tidak seimbang agar kesehatan tetap terjaga. Pastikan lemari es di rumah penuh dengan sayuran segar daripada mengandalkan makanan cepat saji seperti ikan sardin atau otot ayam goreng. Dengan demikian, badan menjadi lebih bugar dan bebas dari gangguan sistem pencernaan.