Komisi F1 Diskusikan Penanggulangan Kebakaran Rumput dan Rancangan Mesin 2026

FIA, Formula 1 serta tim-timnya sudah membahas prosedur dalam aturan mesin tahun 2026. Hal ini bertujuan agar produsen yang tertinggal dapat berusaha menutupi kesenjangan mereka. Selain itu, mereka juga sedang mencari solusi guna mencegah kembali terjadinya insiden kebakaran rumput saat balapan di Grand Prix Jepang.

Aturan mobil tahun 2026 menjadi fokus utama dalam rapat komisi Formula Satu terakhir pada hari Kamis (24/4/2025) di Jenewa. Hal ini disebabkan oleh keprihatinan seputar aturan baru tersebut yang dapat menyebabkan jarak antara tim semakin berbeda-beda begitu mulai digunakan musim depan. Terdapat dorongan umum agar tidak terjadi kembali seperti situasi pada tahun 2014 ketika Mercedes Mengambil tempat pertama dan memerlukan waktu bertahun-tahun bagi sejumlah produsen, termasuk Honda yang merupakan tim baru pada tahun 2015, untuk menyempitkan jarak dengan pesaingnya.

Tidak seperti saat itu, program mesin tahun depan akan tunduk pada batasan anggaran, yang akan mempersulit mereka yang tertinggal untuk mengejar ketertinggalan, dan itulah sebabnya berbagai mekanisme pengejaran dibahas dalam pertemuan tersebut.

Memahami bahwa seluruh tim sudah menyetujui prinsip-prinsip utama agar produsen dengan performa terendah bisa memanfaatkan waktu ekstra di dyno serta mendapatkan alokasi dana mesin tambahan. Hanya power unit Dan kinerja tim yang tidak akan dipakai sebagai acuan untuk mengukur apakah seorang produsen berada di belakang atau tidak.

Pada rapat tersebut, disampaikan pula usulan untuk secara signifikan memangkas elemen-elemen elektrik dalam proyek. power unit Tahun depan agar dapat mencegah situasi di mana mobil tiba-tiba melambat drastis di jalur lurus akibat habisnya daya baterai.

Reintroduksi masalah ini telah menciptakan perdebatan sepanjang akhir pekan Grand Prix Arab Saudi. Pemimpin Mercedes F1, Toto Wolff, menggambarkannya sebagai lelucon. Di sisi lain, Christian Horner —yang tim Red Bull-nya saat ini bekerja sama dengan Ford untuk membuat sistem daya listrik— menjadi dukungan utamanya. Sebagai solusi alternatif, beberapa orang menyarankan agar modifikasi hanya dilakukan terkait dengan pemakaian energi dalam perlombaan di trek yang dominan oleh jalur lurus panjang, seperti Monza.

Dapat dipahami bahwa masih ada jarak di antara berbagai tim tentang seperti apa kompromi yang dapat diterima. Setiap perubahan yang berhubungan dengan mesin akan dilihat secara lebih rinci oleh komite penasihat power unit .

Pada suatu pengumuman, FIA menyebutkan, "Komisi Formula Satu telah mendiskusikan secara fundamental peningkatan dalam taktik pengelolaan tenaga listrik guna tahun 2026, bersama dengan berbagai solusi untuk menangani tantangan finansial yang dapat dialami oleh pemasok komponen mesin bila mereka merasakan performa kurang memadai atau gangguan reliabilitas substansial pada tahun tersebut."

Komisi F1 juga meninjau potensi penyelesaian masalah terkait kebakaran rerumputan yang merusak Grand Prix Jepun minggu sebelumnya, dimana sesi latihan serta kualifikasi harus berhenti berkali-kali dikarenakan percikan api dari kendaraan memicu kobaran pada vegetasi yang mencakup lintasan Suzuka.

Petugas menyemprotkan air untuk membasahi rumput guna mencegah kebakaran di pinggir lintasan

Foto oleh: Mohd Rasfan - AFP - Getty Images

FIA menyebutkan bahwa mereka telah sepakat untuk mengeksplorasi bahan skid pengganti (baja) serta metode pemeliharaannya di sejumlah sirkuit. Beralih menggunakan stainless steel daripada titanium pada lintasan dengan area rumput bisa berdampak pada massa kendaraan dan derajat aus plat skid, hal ini tetap memerlukan pembicaraan lebih lanjut.

Beberapa hal lain yang harus disempurnakan meliputi amandemen agar dapat menerapkan aturan pit stop wajib ganda di Grand Prix Monaco dan menyetel ulang subsidi pengadaan modal untuk tim pemula, sebelum Cadillac ikut berpartisipasi pada tahun mendatang.

Baca Juga: Ralf Schumacher Gelisah Melihat Kemungkinan Hamilton Keluar Dari Ferrari Lebih Awal General Motors Mendapatkan Persetujuan FIA untuk Menyuplai Mesin di F1 2029