Trump Batalkan Izin Keamanan untuk Kamala Harris hingga Hillary Clinton

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghapus hak keamanan beberapa figur dari Partai Demokrat, di antaranya bekas Wakil Presiden Kamala Harris dan dulu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam memo pada hari Jumat (21/3).

Trump menyebutkan bahwa orang-orang yang telah ditarik kewenangan mereka tak lagi memiliki kebutuhan nasional dalam mendapatkan data tersembunyi.

Daftar tersebut selain meliputi Kamala dan Hillary juga mencakup mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, bekas penasehat keamanan nasional Jake Sullivan, serta ahli Rusia bernama Fiona Hill.

Bukan hanya itu saja, tindakan ini pun menargetkan para kritikus dari Partai Republik, contohnya adalah Liz Cheney dan Adam Kinzinger. Bahkan pengacara yang mendukung keamanan nasional serta mempertahankan whistleblowers, yaitu Mark Zaid, ikut kehilangan hak aksesnya.

Sekilanya, Trump telah mencabut hak keamanan Joe Biden, membatalkan tradisi yang menyatakan bahwa seorang eks presiden akan selalu menerima pembaruan intelijen guna membantu dalam pembahasan politik internasional.

Saat ini, dia berencana menghapus perlindungan Secret Service untuk anak-anak Biden. Trump menekankan tentang banyaknya agen yang ditugaskan melindungi Hunter Biden di Afrika Selatan serta Ashley Biden di Amerika Serikat, menyebutkan hal itu tidak perlu sebanyak itu.

Sebagai presiden, Biden sebelumnya menghapuskan izin keamanan Trump di tahun 2021, tindakan yang kemudian berbalik dengan jangkauan yang lebih luas.